Kekuatan Hati 1

Pendidikan Islam adalah suatu konsep yang simple, dan mudah dipraktekkan. Karena jikalau sulit itu sudah pertanda bahwa pasti itu bukan dari Islam. Berbicara tentang konsep Pendidikan yang hari ini sudah begitu banyak menjamur dan diadopsi hingga dijunjung sebagai konsep yang paten, kemudian menjadi rujukan semua Lembaga Lembaga Pendidikan. Hanya saja itu semua masih menjadi tanda tanya besar dalam benak saya dan orang orang yang sedang mencari titik terang, benarkah ini semua? Sudah sesuaikah denga napa yang seharusnya kita tempuh?

Pasalnya hingga hari ini Pendidikan yang kita usung dan elu elukan masih belum bisa menjawab tantangan zaman, terkhusus lagi tantangan umat yang kian hari semakin menunjukkan kegananasannya. Bukankah kehadiran Islam untuk menjadikan semua perkara di dunia ini sebagai rahmat? Lalu apa yang salah.

Sebenarnya simple untuk kitab isa menemukannya. Lihat saja sejarah peradaban apa yang kini tengah menguasai dunia? Bukan barat, bukan Yunani. Bahkan mungkin ini sudah menjadi rahasia umum. Bahwa dibalik semua peradabaan materiil ini adalah ulah tangan Yahudi. Dari semenjak keruntuhan Turki Utsmani hingga hari ini, kaum Yahudilah yang menyetir segala sesuatu; ekonomi, intertaiment, media, militer, politik, sosial, dll. Hingga Pendidikan pasti tak luput dari campur tangannya.

Sedikit kita menengok kepada perjuangan Rasulullah, Ketika perjuangan tidak memungkinkan untuk bergerak, tekanan dimana mana, Rasulullah focus mendidik dengan cahaya Al Qur’an dan Sunnah. Ketika sudah sedikit mempunyai ruang gerak, semua tekanan dari berbagai lini dilawan dengan hal semisalnya, militer bersenjata dilawan dengan senjata. Pesar dan perekonomian dilawan juga dengan medan yang sama. Ingat, melawan dengan memberikan solusi dari khizanah keislaman kita.

Bukan justru ikut-ikutan, atau justru membenarkan serta mengagung agungkan konsep dan apa apa yang dating dari mereka. Termasuk dalam hal Pendidikan. Begitu banyak konsep yang salah; mulai dari prinsip awal pembangun konsep Pendidikan, parenting, psikologi, kurikulum, hingga program yang bersumber dari pemahaman pemahaman yang salah sehingga selama ini Pendidikan tak melahirkan sesuatu apapun.

Salah satu konsep atau pemahaman yang saya kritisi dan sudah menjamur di begitu banyak Lembaga Pendidikan adalah; “menyibukan peserta didik dengan begitu banyak kegiatan” sehingga dari pemahaman ini terlahir pemahaman salah lainnya “Ketika peserta tidak ada kegiatan, berarti Lembaga atau pengurus Pendidikan gagal.” Sehingga semua kegiatan harus diabsen dan wajib dihadiri oleh semua.

Pertama, kita terlalu focus kepada media, wasilah atau program dan lupa dengan tujuan

Kedua, tidak semuanya yang tidak ada kegiatan berarti mereka tidak berkegiatan

Ketiga, peserta didik juga harus mempunyai kebebasan berekspresi. Semakin mereka dikekang dan selalu disetir disitu kekuatan keinginan mereka hilang dan lenyap

Saya hanya akan menjelaskan dengan satu konsep dasar, bahwa inti dari Pendidikan itu menghidupkan kekuatan hati atau kekuatan keinginan mereka. Itu kekuatan dasar manusia yang dengannya segala masalah, tantangan hidup, cita dan kelangsungan hidup mereka bisa tercapai. Maka tugas kita sebagai pendidik dan Lembaga Pendidikan itu adalah bagaimana peserta didik menujukan kekuatan keinginan mereka itu kepada hal yang tinggi dan mulia kemudian terus menguatkannya. Sehingga mereka bisa memilih dan bergerak dengan sendirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Problematika Pelik

Pendidikan, jangan pandang sebelah mata

Murabbi sejati