Konsep pendidikan Islam

Mungkin pemahaman akan konsep ini belum sempurna dan akan terus saya gali hingga jelas sejelah Mentari di siang bolong.

Secara umum Pendidikan Islam bisa dibagi menjadi beberapa; Pendidikan Iman, Pendidikan Tazkiyatun Nafs dan Pendidikan Ta’lim kitab-hikmah, serta satu lagi yang mungkin sudah mulai terlupa atau menjadi salah satu penghambat inti ketidak tersampaikannya Pendidikan Islam ini; yaitu pendidika Aqil Baligh.

Kesalahan Pendidikan pertama dimulai dari orangtua atau guru yang belum terdidik. Karena memang belum memahami konsepnya, sekedar mempraktekkan Pendidikan yang didapatkan dulu kemudian mengulanginya lagi.

Ketika orangtua sudah terdidik dengan Pendidikan iman, itu akan menjadi Langkah awal dari baiknya Pendidikan keluarga. Karena akan muncul darinya pancaran keteladanan pada kehidupan sehari hari, maka terciptalah lingkungan keluarga yang kondusif. Dari situ metode, materi dan kegiatan Pendidikan iman lainnya akan bisa mengiringi.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa usia 0-10 tahun adalah masa golden age kehidupan manusia. Maka tergantung orangtua apa yang menjadi fokusnya sehingga ditanamkan sejak dini. Maka hal yang paling penting dari semua hal hal yang bisa ditanamkan adalah keimanan. Ketika orangtua mati matian memanfaatkan Pendidikan pada masa ini dengan menanamkan keimanan, maka capek dan penatnya akan terbayar pada masa masa berikutnya.

Pendidikan iman ini adalah solusi dari kenakalan anak Ketika mulai besar dan keinginannya untuk keluar dari kekangan. Tapi dengan ini ia akan menjadi teraarah dan mendapat bimbingan serta penjagaan langsung dari Allah.

Kemudian di masa masa sebelum baligh anak juga harus ditanamkan Pendidikan persiapan baligh, atau kalau ust Adriano Rusfi sebut sebagai Pendidikan Aqil Baligh. Bagaimana keberakalan dan kematangan berfikir anak bisa tumbuh bersamaan dengan baligh atau syahwat yang semakin cepat. Atau lebih baik lagi mereka bisa aqil jauh sebelum baligh menjelang. Seperti Pendidikan pada para sahabat Nabi yang melahirkan orang orang sukses pada masa masa dini.

Setelah Pendidikan iman dan Aqil baligh terbangun salah satu penjagaan agar mereka tetap pada koridor kefitrahan adalah dengan menanamkan Pendidikan Tazkiyatun Nafs yang lebih menekankan pada pemaknaan dari setiap ibadah dan bagaimana agar hati terus dalam keadaan suci. Ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah mempunyai keinginan keinginan untuk melakukan hal hal buruk atas godaan syahwat.

Dan terakhir adalah Pendidikan Kitab dan Hikmah atau mulainya masuk kepada penanaman ilmu ilmu dan spesialisasi yang harus mereka kuasai. Kebanyakan Pendidikan pada hari ini hanya terfokus pada ini; bagaimana peserta didik bisa menghafal ini, menguasai ilmu ini itu, jago ini itu, punya keterampilan ini dan berbakat dalam bidang itu.

Akan tetapi, Pendidikan kitab dan hikmah saja akan sangat rapuh dan terbatas pengembangannya apabila hanya berdiri sendiri.

Walaupun berteori terlihatnya mudah akan tetapi sesungguhnya mengumpulkan konsep agar benar benar matang itu membutuhkan perjuangan yang lebih dari sekedar mendengarkan ceramah dan membaca buku. Harus lebih dalam lagi dalam mengkaji, berdiskusi, membuat jurnal dan penelitian sehingga sampai pada kesimpulan konsep Pendidikan yang sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Problematika Pelik

Pendidikan, jangan pandang sebelah mata

Murabbi sejati